Selasa, 22 Maret 2011

Cowboy Crab

Wahh ada kepiting keren nih....
namanya pistol crab atau Alpheus Saxidomus
nah ini penampakanya.....





Ehh salah yang ini yang benar.....

Nah gunanya untuk adu tembak-menembak dengan kepiting lain untuk menarik perhatian betinanya.
Kecepatannya mencapai 90km/jam, wuiih sakit kayanya kalo kena tembakannya.
Pertama-tama dia membuka capitnya lebar-lebar,setelah menentukan targetnya dia menutup capitnya
secara cepat dan akibatnya muncul gelembung hampa yang yang akan menjadi gelombang kejut sehingga
temperatur berubah di sekitar gelembung tersebut yang maksimalnya mencapai 5000 kelvin,dan yang hebatnya suara yang dihasilkan mencapai 240 desibel. Wuiih hampir sama dengan pistol beneran.

Jadi ada yang mau nyoba kena tembakan Pistol Crab....?

Sabtu, 19 Maret 2011

Yakuza Ikut Membantu Korban Tsunami Di Jepang


 Gempa 9 skala richter yang menguncang Jepang telah mengakibatkan lebih dari 18 ribu jiwa menjadi korban. Data sementara menunjukkan 7.197 jiwa dipastikan meninggal dunia, sementara 10.905 lainnya resmi dinyatakan hilang.

Kehilangan sanak saudara, handai tolan pun dirasakan kelompok mafia Jepang atau dikenal dengan nama Yakuza. Terkadang kondisi terburuk membuat orang melakukan hal yang baik.

Tak lama berselang setelah gelombang tsunami menerjang, dua kelompok besar Yakuza bergerak menjadikan kantor mereka sebagai basis untuk distribusi makanan, air dan selimut. Barang-barang tersebut langsung dikirmkan melalui dua truk besar ke daerah terkena bencana.

Sehari setelah gempa, Inagawa-kai, kelompok Yakuza ketiga terbesar di Jepang mengirimkan dua puluh lima truk dengan kapasitas masing-masing empat ton yang mengangkut popok kertas, ramen (sejenis mie) instant, baterai, lampu pijar, minuman dan kebutuhan sehari-hari lainnya ke daerah Tohoku.

Eksekutif Sumiyoshi-kai, kelompok Yakuza kedua terbesar bahkan menawarkan pengungsian bagi warga asing. Sementara Yamaguchi-gumi, kelompok Yakuza terbesar di negara sakura itu juga membuka kantor di seluruh negara serta mengirimkan kebutuhan kepada korban secara diam-diam.

Inagawa-kai merupakan kelompok yang paling aktif karena memiliki akar kuat pada daerah bencana. Inagawa-kai memblokade jalanan di Tokyo guna mengirimkan 50 ton perbekalan ke Hitachinaka City Hall, prefektur Ibaki, pada tengah malam tanggal 12 maret hingga pagi hari 13 maret 2011. Pengiriman tersebut tanpa menyebutkan pengirim karena takut adanya penolakan dari para korban.

Inagawa Kai mengirimkan 70 truk ke Ibaraki dan Fukushima yang memiliki tingkat radiasi nuklir tinggi. Secara keseluruhan, kelompok itu telah menggerakan barang kebutuhan sebesar 100 ton ke Tohoku. Mereka mengirimkan bantuan tanpa perlindungan apapun.

Angota Yamaguchi-gumi mengatakan pihaknya tidak ingin disebutkan sebagai pengirim guna menghindari penolakan dari korban. "Saat ini tidak ada seorang pun yang ingin diasosiasikan dengan kami, dan kami tidak suka jika bantuan kami ditolak," kata anggota Yakuza itu seperti dilansir dari laman the Daily Beast. Salah satu anggota lain juga berkata, "Saat ini, tidak ada yakuza atau katagi (warga biasa) atau gaijin (orang asing) di Jepang sekarang. Kami adalah Jepang semua. Kita semua perlu membantu satu sama lain."

Bagi anda yang tak kenal dengan Yakuza, mungkin akan terkaget-kaget pada awalnya. Tapi kegiatan filantropi ini sudah dimulai sejak tahun 1995 ketika gempa Kobe terjadi. Yamaguchi-gumi adalah pihak yang paling sigap tanggap bencana menyerahkan bantuan kepada korban ketika itu. Bantuan tersebut juga dibayar dengan dana yang mereka kumpulkan dari orang-orang di sekitar gempa.

Membingungkan memang. Siapa menyangka Yakuza yang sehari-hari melakukan praktek ilegal seperti mengumpulkan uang kemanan, pemerasan, dan kekerasan, bisa melakukan kegiatan kemanusiaan seperti ini. Meski begitu, sejak pasca perang Jepang, Yakuza berperan penting dalam menciptakan keamanan di negeri sakura.

Tapi tetap diingat Yakuza merupakan organisasi kriminal, dan mereka memiliki cara sendiri untuk menekan tingkat kriminalitas. Penduduk Jepang sendiri saat ini masih mengagumi dan menenggang aksi Yakuza.

Bagaimana dengan respons Kepolisian Jepang terhadap aksi bala bantuan ini? Ada perjanjian tak tertulis antara Polisi dan Yakuza. Kepolisian saat ini dapat menerima tindakan mereka tersebut asalkan mereka tak menjadikan hal ini untuk publisitas semata.

Saat ini terdapat lebih dari 80 ribu angota Yakuza. Polisi negeri Jepang biasa menyebutnya dengan shiteiboryokudan yang berarti kelompok yang menggunakan kekerasan.

Sabtu, 05 Maret 2011

Sniper Terhebat Pada Era Perang Dunia Ke II

Sniper atau penembak jitu, sesuai namanya, adalah spesialis penembak jitu jarak jauh. Membutuhkan skill tinggi, kesabaran, daya tahan tubuh kuat dan sedikit keberuntungan.

Dalam peperangan, sniper memiliki bisa menjadi 'senjata rahasia' yang menakutkan. Anda mungkin pernah mendengar cerita tentang sniper dalam peperangan.

Dan yang satu ini, bisa dibilang sniper paling ditakuti dalam perang. Bagaimana tidak, julukan White Death bukan tanpa alasan diberikan padanya.

Karena, selama masa Perang musim dingin Uni Soviet vs Finlandia, ia telah membunuh 700 orang, dalam 100 hari !!. Dan
hebatnya, sekitar 200 orang dia bunuh dengan senapan standart, non-teleskopis!!


Simo Hayha (17 Desember 1905 - 1 April 2002) adalah seorang petani dan pemburu, lahir dekat perbatasan Finlandia-Rusia. Pada tahun 1939 memutuskan untuk membantu Finlandia dalam Perang Musim Dingin melawan Uni Soviet.

Dalam suhu −20 dan −40 derajat Celsius, dengan berpakaian berwarna putih, ia telah membunuh 505 tentara Soviet,[2][3] dan 542 jika kematian yang tidak pasti diikutsertakan.[3] Selain membunuh dengan sniper, Häyhä juga membunuh dua ratusan orang dengan senapan Suomi KP/-31, meningkatkan jumlah orang yang dibunuhnya menjadi 705.[3] Seluruh pembunuhan dilakukan Häyhä dalam waktu kurang dari 100 (seratus) hari.

Soviet berusaha menyingkirkannya, dengan cara seperti counter sniper dan serangan artileri. Pada 6 Maret 1940, Häyhä tertembak di rahang selama pertempuran. Ia siuman pada 13 Maret, hari ketika perjanjian perdamaian ditandatangani. Segera setelah perang, Häyhä diangkat dari kopral menjadi letnan kedua oleh Marsekal Lapangan Carl Gustaf Emil Mannerheim.

Ketika pasukan khusus yang dikirim Russia untuk menghabisi Hayha semua tewas, Russia mengumpulkan sebuah tim counter-sniper untuk mengimbangi kemapanan Hayha dalam menembak jauh (sniper VS sniper). Namun tidak ada satu pun dari mereka yang selamat dari bidikannya. Dalam masa 100 hari, Hayha membunuh 542 prajurit dengan senapannya. selebihnya dia habisi dengan SMG. Jumlah keseluruhannya mencapai 705 orang.

Pada akhirnya, tidak ada satupun prajurit Russia yang berani mendekati area-area dimana Hayha diperkirakan bersembunyi. Tentara Russia kemudian melaksanakan carpet-bombing di area-area yang diperkirakan sebagai tempat Hayha bersembunyi. Namun Hayha berhasil selamat dari taktik carpet-bombing Russia yang dilancarkan hanya untuk dirinya seorang.

Tanggal 6 Maret 1940, seseorang yang beruntung berhasil menembak Hayha di kepala dengan peluru peledak. Ketika ditemukan dan dibawa kembali ke markas, setengah dari kepala Hayha telah hancur The White Death telah berhasil dihentikan.